Saturday, March 31, 2012
Kesedihan Rasulullah saw terhadap kematian anaknya
“Diriwayatkan dari Nabi SAW bahwasannya tatkala puteranya Ibrahim telah dikubur, Rasulullah berdiri di atas kuburnya, kemudian beliau bersabda:
Wahai anakku, hati berduka cita dan air mata mengalir.
Dan kami tidak mengatakan sesuatu yang membuat Allah jadi murka.
Sesungguhnya kami dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Wahai anakku katakanlah!
Allah Tuhanku dan Islam agamaku, dan Rasulullah ayahku.
Maka menangislah para sahabat dan menangis pula pula sayyidina Umar Ibnul Khattab dengan tangisan yang nyaring, maka menoleh Rasulullah dan melihat Umar menangis bersama para sahabat lainnya, Rasulullah SAW bersabda:
Ya Umar, mengapa engkau menangis?
Umar menjawab:
"Ini puteramu belum baligh dan belum ditulis dosanya, masih menghajatkan kepada orang yang mentalqin seperti engkau, yang mentalqin tauhid pada saat seperti ini, maka bagaimana keadaan Umar yang telah baligh dan telah ditulis dosanya tidak mempunyai orang yang akan menalqin seperti engkau, dan apa gambaran yang akan terjadi di dalam keadaan yang seperti itu",
maka menangislah Nabi SAW dan para sahabat bersamanya. Kemudian Jibril turun dan bertanya kepada Nabi sebab menangisnya mereka, kemudian Nabi menyebutkan apa yang dikatakan Umar dan apa yang datang kepada mereka dari perkataan Nabi SAW.
Kemudian Jibril naik dan turun kembali serta berkata: Allah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang tetap di dunia dan di akherat, yang dimaksud di waktu mati dan di waktu pertanyaan di kubur.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment